Kecamatan Kuta Blang | Peran serta gampong di sekitaran paya nie mulai terlihat komitmenya dalam hal menjaga dan melestarikan rawa paya nie, antusias keuchik dari 9 desa yang ada di sekitar rawa paya nie mengikuti rapat di ruang kantor Camat Kecamatan Kuta Blang pada hari Rabu 5/6/2024. Rapat di pimpin langsung oleh camat kuta blang, Salamuddin, S.Pd yang di buka oleh sekcam serta dalam forum tersebut turut hadir Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa (TA PED) Kabupaten Bireuen yaitu bapak zulfikar, dengan turut serta hadir kepala desa, pendamping desa dan pendamping lokal desa. Yang di undang terdiri dari perwakolan Gampong Tingkeum Manyang, Kulu Kuta, Blang Mee, Gle Putoh, Buket Dalam Crueng Kumbang, Tanjong Siron, Paloh Raya, dan Paloh Peuradi.
Rapat yang diselenggarakan ini merupakan tindak lanjut dari pada kegiatan sosialisasi pengelolaan sumber daya alam paya nie yang telah di selenggarakan pada 14/5/2024 di gedung BUMDESMA LKD Kuta Blang Raya.
Pada kesempatan ini camat menghimbau kepada Pemerintahan Gampong agar dapat menjaga kelestarian rawa paya nie sebagai habitat asli tumbuhan dan burung air, dikarenakan lahan rawa yang sangat luas tersebut berpotensi untuk di jadikan sumber daya alam yang menguntungkan bagi gampong sekitar paya nie. "rawa paya nie tidak boleh di jadikan sebagai kebun sawit karena sangat berdampak pada lingkungan sekitar, dan tidak boleh dijadikan sebagai lokasi tempat membangun rumah warga disebabkan kawasan tersebut sangat rendah dari permukaan air sehingga nantinya kalau tetap dilakukan akan merugikan warga sendiri yang akan berdampak pada banjir", kata camat.
Zulfikar dalam kesempatan yang sama menyampaikan untuk meningkatkan sumber daya alam di rawa paya nie perlu adanya wadah kerja sama antar desa dalam bentuk penanaman modal bersama yaitu melalui Bumdesma, dengan adanya lembaga pengelola keuangan tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan lokasi pariwisata di sekitar rawa paya nie, karena Pemerintah Kabupaten bekerja sama dengan PT.PIM dalam upaya pengembangan lokasi wisata yang ada di Gampong Blang Mee yaitu Ekoduwisata Paya Nie maka di harapkan adanya keterlibatan antara desa sekitar paya nie. Dengan adanya kerja sama yang dimaksud desa sekitar akan terlihat jelas tidak ada ketimpangan dalam pembangunan sektor pariwisata di daerah tersebut, sehingga nantinya juga akan mendapatkan keuntungan bagi gampong sekitar dalam peningkatan ekonomi masyarakat. melalui bumdesma ini nantinya akan dilakukan penandatanganan MoU antara sembilan desa yang akan di laksanakan di kantor bupati bireuen", kata zulfikar. Beliau juga menambahkan "rawa paya nie merupakan satu-satunya kawasan penyerap karbon tertinggi di aceh, ini merupakan potensi yang sangat besar untuk mendatangkan anggaran dari luar dalam mengelola dan melestarikan kawasan ekosistem rawa paya nie". Selaku Tenaga Ahli PED juga menyinggung peran AWF sangat besar dalam melesatrikan rawa paya nie untuk di manfaatkan sebagi lokasi wisata alam, bahkan merekalah yang pertama kali menggerakan kegiatan tersebut.
Said Ramzi selaku ketua forum masyarakat adat paya nie mengapresiasi kesepakatan bersama para geuchik di sekitar rawa paya nie untuk membentuk Bumdesma, hal ini menjadi bukti komitmen para geuchik dalam menjaga kelestarian rawa paya nie. dikarenakan lahan dan hutan harus dapat di manfaatkan untuk kepentingan masyarakat sekitar tanpa merusak ekosistem yang ada".
Pada kesempatan terpisah Direktor Eksekutif Aceh Wedlind Foundation (AWF) Yusmadi Yusuf mengatakan pertemuan bertema "Restorasi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Paya Nie Melalui Bumdes Bersama", ini bertujuan untuk melestarikan paya nie sebagai sumber resapan air sekaligus menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat sekitar".